Di bilik jendela jiwa aku mengintip setiap sunyi
setiap kali tegak berdiri hati yang berkaca - kaca
ketika mengucap tak bisa rela dengan kehendak pertigaan fajar
dalam diam pandang menatap bisu tak akan terdengarkan bisik
hanya tertoreh sedikit rasa rindu menganyam sepi
setiap kali tegak berdiri hati yang berkaca - kaca
ketika mengucap tak bisa rela dengan kehendak pertigaan fajar
dalam diam pandang menatap bisu tak akan terdengarkan bisik
hanya tertoreh sedikit rasa rindu menganyam sepi
bukan kata suci ingin terlantun seperti firman dan sabda
tapi do’aku yang berlanjut tak terhenti hingga terlelap
untuk tahta tertinggi jiwa singgah termegah cinta
cinta yang begitu ingin terjaga
tapi do’aku yang berlanjut tak terhenti hingga terlelap
untuk tahta tertinggi jiwa singgah termegah cinta
cinta yang begitu ingin terjaga
terabadikan masa dan waktu yang tak usang hingga esok beribu malam yang tak kan lagi ada rintih sepi terpojokkan
karena harapan diri cinta akan menguatkan
bukan melemahkan lalu merapuhkan
karena mimpi sekejap mungkin terajaibkan nyata sebenarnya
bukan sekadar buaian untuk indah sementara
karena engkau memang benar sebenar benarnya telah menjadi cinta
cinta sesungguhnya yang telah aku tempatkan di kedudukan tertinggi jiwa. . .
bukan melemahkan lalu merapuhkan
karena mimpi sekejap mungkin terajaibkan nyata sebenarnya
bukan sekadar buaian untuk indah sementara
karena engkau memang benar sebenar benarnya telah menjadi cinta
cinta sesungguhnya yang telah aku tempatkan di kedudukan tertinggi jiwa. . .
Sinarmu yang merah marona
membawa ku pada kebahgiaan
tapi… sinar mu pun hilang dibalik awan kelam ,
pancaranmu kini tinggalan kenangan . . . ingin kuraih bayangmu dalam bunga mimpiku
agar dapat kita bercerita tentang sepinya perjalanan ini tanpamu disisiku
alangkah bahagia bila kau juga rasakan juga galaunya rindu yang begitu manyiksa
karena bersamamu ku ingin senantiasa berbagi indahnya ceria dan duka nestapa…
T..a..p..i,
mungkin waktu dan keadaan yang tak menghendaki suatu ketulusan
yang ingin tercurahkan bersama
dalam satu hati. . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar